Panduan Ibadat Arwah yang ke-1 Tahun
RITUS PEMBUKA
NYANYIAN PEMBUKA (PS. ...)
TANDA SALIB DAN SALAM
P: Dalam Nama (†) Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U: Amin
P: Semoga Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta Kasih Allah, dan Persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya.
KATA PEMBUKA
P: Saudara-saudari terkasih. Kematian tidak memutuskan hubungan kita dengan orang-orang yang sudah meninggal. Tuhan Allah tetap mempersatukan kita dengan mereka, terutama dengan saudara/i kita, bapak/ibu kita (Nama) yang telah dipanggil Bapa 1 Tahun yang lalu. Karena kesatuan hati itulah, kita pada malam ini berkumpul bersama-sama untuk mendoakan saudara/i kita, bapak/ibu kita (Nama). Hal ini kita lakukan sebagai bentuk kasih dan kesatuan hati kita dengan almarhum. Semoga doa kita semua akan mendatangkan keselamatan kekal abadi bagi saudara/i kita, bapak/ibu kita (Nama) yang telah di panggil Bapa ke Surga.
TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P: Maka, di hadapan Tuhan yang kini hadir di tengah kita, marilah menyesali dan mengakui segala dosa, serta memohon ampun atas segala kekurangan kita supaya pantas bertemu dengan Dia dan layak merayakan Ibadat Arwah ini. (Hening sejenak).
P: Tuhan Yesus Kristus, Engkau diutus menyembuhkan orang yang remuk redam hatinya. Tuhan kasihanilah kami.
U: Tuhan kasihanilah kami.
P: Engkau datang memanggil orang yang berdosa. Kristus kasihanilah kami
U: Kristus kasihanilah kami
P: Engkau duduk di sisi Bapa sebagai pengantara kami. Tuhan kasihanilah kami.
U: Tuhan kasihanilah kami.
P: Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U: Amin
DOA PEMBUKA
P: Marilah Berdoa...
Allah Bapa yang mahamurah. Saudara kami, bapak Benedictus Suhadi yang sudah Engkau panggil 1 tahun yang lalu. Kami umat-Mu percaya bahwa setelah kematian ada kebangkitan dan kehidupan abadi di surga. Semoga saudara kami ini Engkau perkenankan untuk menikmati kebahagiaan kekal abadi di surga. Demi Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
U: Amin
LITURGI SABDA
AJAKAN
BACAAN PERTAMA
L: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (1:12-20)
(Lihat di Kitab Suci)
L: Demikianlah Sabda Tuhan…
U: Syukur kepada Allah...
LAGU ANTAR BACAAN (PS. ...)
ALLELLUIA
BACAAN INJIL
P: Semoga Tuhan beserta kita
U: Sekarang dan selama-lamanya
P: Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Suci menurut (Yoh. 14:23-26)
U: Dimuliakanlah Tuhan (†)
(Lihat Kitab Suci)
P: Demikianlah Sabda Tuhan...
U: Terpujilah Kristus...
KHOTBAH/HOMILI
Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus. Ibadat arwah kita malam hari ini bertujuan untuk berdoa memohon kerahiman Allah bagi almarhum saudara/i kita, bapak/ibu kita (Nama) yang telah meninggalkan kita 1 tahun yang lalu. Kita mengimani bahwa di dalam satu Gereja, sebagai Tubuh Mistik Kristus, kita tetap bersatu sebagai orang yang masih hidup maupun orang yang sudah meninggal. Kita semua selalu mengenang sambil berdoa untuk keselamatan abadi bagi orang beriman yang telah meninggal dunia.
Bagi kita, kematian sesungguhnya merupakan suatu peristiwa puncak kehidupan. Hidup kita yang fana ini tidak dilenyapkan, tetapi diubah menjadi kehidupan yang baru. Artinya setelah kita hidup di dunia ini, masih ada tempat yang kekal di surga. Maka, kematian bagi kita merupakan, dimana saat kita mempercayakan diri kita secara penuh kepada Yesus Kristus, Tuhan kita. Dia sendiri adalah kebangkitan dan hidup kita. Untuk itu setiap kali kita mendoakan orang yang sudah meninggal dunia, kita memohon supaya saudara-saudari kita disucikan dari segala dosa, dibebaskan dari segala hambatan dan noda, supaya boleh menikmati kebahagiaan kekal di surga.
Kematian adalah puncak kehidupan kita. Santo Agustinus pernah berkata: “Segala sesuatu dalam hidup kita, baik atau buruk, adalah tidak pasti, kecuali kematian; hanya kematian lah yang pasti.”
Pemazmur juga seakan bertanya pada Tuhan: “Siapa kah orang hidup yang tidak mengalami kematian?”
Santo Siprianus mengatakan bahwa kita semua yang dilahirkan dengan tali pengikat di leher dan setiap derap langkah hidup, mendekatkan kita kepada kematian.
Kematian itu laksana saudara kembar, maka kita harus selalu siap untuk menerimanya. Prinsip diri yang boleh kita pegang adalah, “Kita selalu memikirkan kematian dan ketika kematian itu tiba, kita tidak akan terkejut”.
Santo Fransiskus dari Asisi, pada saat menjelang ajalnya, ia terus bernyanyi dan mengajak para saudara-saudaranya ikut bernyanyi. Lalu ada seorang saudara bertanya kepadanya, “Bapa, pada saat menjelang ajal kita seharusnya merasa sedih, menangis, dan bukannya bernyanyi.” Lalu Santo Fransiskus menjawab, “Saya tidak dapat berhenti bernyanyi, karena sebentar lagi saya akan masuk ke dalam kebahagiaan Allahku”. Orang-orang kudus tidak takut pada kematian, tetapi merindukan kematian. Mengapa demikian? Karena mereka sungguh-sungguh siap menghadapinya.
Karena kematian adalah sebuah kepastian, maka kita mesti selalu siap untuk menyambutnya. Apa yang harus kita lakukan? Santo Alfonsius Maria memberikan tips, tiga jalan untuk menghadapi kematian, karena menurutnya kematian itu indah.
Pertama: jangan menunggu sampai saat terakhir. Kita semua akan mati dan mati itu hanya satu kali. Untuk itu kita harus selalu bersiap sedia menyambutnya kapan dan dimana saja. Harus ingat bahwa belumlah cukup menerima sakramen-sakramen pada saat ajal. Hal terpenting bagi kita adalah membenci dosa-dosa kita dan mencintai Allah dengan segenap hati, dan selalu rindu untuk bertemu dengan-Nya.
Kedua: Kita perlu memeriksa batin kita. Setiap hari kita selalu ada kesempatan untuk memeriksa batin kita di hadirat Tuhan. Kita juga memiliki kesempatan untuk mengikuti perayaan Ekaristi dan mengakui dosa-dosa kita. Di samping itu juga kita rajin membaca Kita Suci dan berdevosi kepada Bunda Maria dan para orang kudus.
Dan yang Ketiga: menghindarkan diri kita dari cinta duniawi. Santo Ambrosius mengatakan bahwa siapa yang mematikan cinta duniawi selama hidupnya, akan mati dalam keadaan baik. Prinsip yang baik adalah menganggap setiap hari adalah hari terakhir dalam hidup kita. Oleh karena itu, kita harus berlomba-lomba melakukan kegiatan pelayanan dengan baik, berdoa tanpa henti, dan senantiasa bertobat.
Semoga Allah selalu memberkati kita dan memberikan istirahat kekal bagi saudara-saudari kita.
RM. John Labu SDB
SYAHADAT
P: Bapak, Ibu dan saudara-saudari yang terkasih, marilah menanggapi Sabda Tuhan dengan mengucapkan Syahadat Para Rasul… Aku Percaya akan Allah Bapa yang Mahakuasa…
DOA UMAT
P: Saudara-saudari terkasih, marilah kita panjatkan doa-doa dan permohonan kita kepada Allah Bapa sebagai sumber kehidupan kita.
1: Bagi keselamatan saudara/i kita, bapak/ibu kita (Nama).
Semoga berkat kesetiaannya kepada Yesus Sang Penebus dan Penyelamat kita, saudara kita dihantar dan dianugerahi masuk ke dalam kerajaan-Nya untuk menikmati kedamaian abadi. Marilah kita mohon...
2: Bagi kita yang hadir di sini.
Semoga Kristus penyelamat kita menghancurkan kekuasaan dosa, supaya kita juga layak menerima hidup abadi dalam Dia. Marilah kita mohon...
3: Bagi semua yang sedang berdukacita.
Semoga Kristus penghibur, menghibur orang-orang yang berdukacita, menghapus air mata serta menghapus dukacita dari hati orang-orang yang sedang berkabung karena kehilangan orang-orang yang mereka cintai. Marilah kita mohon...
4: Bagi semua orang yang percaya kepada Kristus.
Semoga semua orang yang percaya kepada Kristus kelak pada akhir zaman, berbahagia dan bersatu dalam surga abadi dengan semua orang yang telah meninggal dalam iman kepada-Nya. Marilah kita mohon...
5: Marilah kita hening sejenak untuk menyampaikan doa dan permohonan kita masing-masing. Marilah kita mohon...
P: Ya Allah Bapa di Surga, inilah isi hati kami yang kami sampaikan kepada-Mu. Masih banyak hal yang ingin kami sampaikan, namun kami percaya bahwa Engkau menyelami hati kami. Sudilah kiranya mengabulkan semua permohonan kami ini, demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U: Amin
BAPA KAMI
P: Marilah kita menyatukan segala wujud doa dan permohonan kita dengan doa yang diajarkan Yesus sendiri kepada kita. Bapa kami...
P: Kita doakan 3x Salam Maria, semoga Buda Maria, Bunda Yesus dan Bunda kita semua, senantiasa selalu mendampingi perjalanan hidup kita, terutama bagi keselamatan kekal abadi saudara/i kita, bapak/ibu kita (Nama) di surga. Salam Maria penuh rahmat Tuhan sertamu. 3x...
RITUS PENUTUP
15. PERSEMBAHAN (PS. 715)
DOA PENUTUP
U: Amin
MOHON BERKAT TUHAN
Marilah kita mohon berkat Tuhan.
P: Semoga Tuhan beserta kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya
P: Semoga kita sekalian, segala permohonan dan doa-doa yang kita haturkan, senantiasa selalu diberkati oleh berkat Allah yang Mahakuasa, Dalam Nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
U: Amin
P: Saudara-saudari sekalian, pergilah, ibadat arwah kita pada malam ini sudah selesai.
U: Syukur kepada Allah
0 Response to "Panduan Ibadat Arwah yang ke-1 Tahun"
Post a Comment