Sejarah Gereja Katolik Stasi St. Andreas L2 Teluk Dalam
Sejarah Singkat Gereja Katolik Stasi Santo Andreas L2 Teluk Dalam, Desa Karang Tunggal, Kecamatan Tenggarong Seberang
Gereja Katolik Stasi Santo Andreas L2 |
Gereja Katolik stasi Santo Andreas L2, Paroki Katedral Santa Maria Penolong Abadi Samarinda, Keuskupan Agung Samarinda. Gereja ini terletak di Desa Karang Tunggal, L2 Blok C, RT 013, Dusun Mekar Jaya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Gereja Katolik stasi Santo Andreas L2 merupakan salah satu dari 5 stasi yang masuk dalam wilayah Paroki Katedral Santa Maria Penolong Abadi Samarinda.
Pada tahun 1990, berawal dari rangkaian kegiatan pastoral awam yang dirintis oleh seorang katekis, bapak Yohanes Antor Sedi. Beliau memulai kegiatan ibadat sabda setiap hari minggu, dengan segala keterbatasan dan kekurangan, serta jumlah umat pada saat itu masih sedikit, kurang lebih 5 Kartu Keluarga. Namun dengan tekad, niat dan semangat yang luar biasa, beliau tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang katekis untuk melayani umat.
Seiring berjalannya waktu, bapak Yohanes Antor Sedi memberitahukan hal ini kepada Pastor Paroki Katedral, Pastor Yan Ola Kada, tentang keberadaan segelintir umat katolik yang ada di L2. Maka, pada awal tahun 1992, Pastor Paroki Katedral melakukan kunjungan pertama ke L2 untuk menemui umat dan sekaligus beliau menentukan jadwal tetap kunjungan setiap bulan.
Sejak saat itu, paroki katedral mulai memberikan perhatian kepada umat di L2, salah satu bentuk perhatian yang diberikan yakni dengan mengadakan kegiatan bakti sosial oleh siswa-siswi SMA Katolik Wr. Soepratman Samarinda yang pertama kalinya.
Mengenai kegiatan liturgi, baik ibadat sabda maupun perayaan ekaristi, semuanya dilaksanakan di rumah sesepuh, bapak Andreas Ruba, dan beliaulah yang telah mengibahkan sebidang tanahnya untuk persiapan pembangunan Gereja.
Pada bulan September 1995, ada pemberkatan nikah massal berjumlah 7 pasang pengantin, dan dilanjutkan dengan pembaptisan anak. Saat yang sama pula, para sesepuh stasi L2 menyampaikan beberapa keluhan tentang perkembangan umat yang semakin berkembang di stasi L2. Mereka mengusulkan untuk membangun gereja di stasi L2, namun pada saat itu Pastor Paroki, belum menanggapi usulan tersebut. Setelah sebulan kemudian baru ada tanggapan dari Pastor Paroki. Pada saat itu Pastor Paroki meminta umat untuk mengajukan Proposal melalui vikjen Keuskupan Deoses Samarinda untuk diteruskan ke Vatikan.
Pada tahun 1996, proposal tersebut terealisasi dengan jumlah biaya 11 juta rupiah. Setelah pemberitahuan dana tersebut sebagai dana awal persiapan pembangunan gereja, Pastor Yan Ola Kada tidak lagi bertugas di paroki Katedral. Saat itu Pastor Paroki Katedral adalah Pastor Daniel Tomo Wijoyo MSF, sehingga dana awal persiapan pembangunan gereja tersebut dilanjutkan oleh Pastor Daniel.
Dari tahun 1996, rencana pembangunan gereja sedikit mengalami hambatan. Di satu sisi, dana pembangunan belum cukup, dan di sisi lain terjadi krisis moneter pada tahun 1998. Pada awal tahun 1999 dalam kunjungan pastor Daniel, beliau meminta umat L2 untuk mengurus izin pembangunan gereja. Izin pembangunan tersebut dimulai dari tingkat RT sampai tingkat Kabupaten.
Dalam rembuk bersama sesepuh L2, Pastor Daniel menunjuk 2 orang umat yang dipercayai, yakni Bapak Ubaldus Namas, sebagai ketua panitia pembangunan, dan bapak Gregorius Ajisius, sebagai sekretaris sekaligus yang mengurus semua proses perizinan.
Setelah proses perizinan selesai, pada bulan Agustus 1999 Dinas Cipta Karya Kabupaten Kutai Kartanegara mengeluarkan Surat Izin Pembangunan. Pada bulan Oktober 1999, umat L2 melaksanakan misa peletakan batu pertama pembangunan gereja yang dipimpin oleh Pastor Daniel dan pada saat itu pula memberikan nama pelindung gereja L2, yakni Santo Andreas, untuk mengenang Bapak Andreas Ruba yang telah mengibahkan tanahnya untuk pembangunan gereja.
Pada awal November 1999, pembangunan gereja di mulai dan selama proses pembangunan berjalan, dewan harian paroki Katedral bersama para donatur berdatangan ke lokasi untuk memantau proses pembangunan yang sedang berlangsung.
Selama satu tahun pembangunan berjalan, akhirnya proses pekerjaan tinggal finishing, dan pada saat itu pula pastor Daniel pulang ke Jawa. Selanjutnya rencana peresmian gereja yang diputuskan dalam rapat pleno dewan harian paroki bersama panitia pembangunan. Hasil dari rapat pleno tersebut ditetapkan tanggal 9 september 2021 dilaksanakan peresmian dan pemberkatan gereja katolik stasi Santo Andreas L2 yang resmikan dan diberkati oleh Bapak Uskup Mgr Sului Florentinus. Dengan demikian gereja katolik stasi Santo Andreas L2 dapat digunakan untuk seterusnya.
Itulah tampak tilas gereja katolik stasi Santo Andreas L2, sebagai akhir dari semua ulasan dan sejarah singkat yang disampaikan, sedikit banyak dapat mengingat kita akan proses adanya gereja stasi Santo Andreas L2.
0 Response to "Sejarah Gereja Katolik Stasi St. Andreas L2 Teluk Dalam"
Post a Comment