Sejarah Singkat Gereja Katolik Stasi Santo Petrus SP. 7 Kota Bangun

Sejarah Singkat Gereja Katolik Stasi Santo Petrus SP 7 Kota Bangun.

Stasi Santo Petrus SP. 7 kota bangun berada di Desa Wonosari Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara. Pada tahun 1996 kelompok transmigrasi yang berasal dari Kupang dan Ende tiba di Kalimantan Timur tepatnya di Desa Wonosari. Berdasarkan informasi yang didapat program transmigrasi dari bapak Presiden Soeharto ini adalah yang terakhir karena setelah itu beliau lengser dari jabatannya sebagai presiden. Pada awalnya kelompok transmigrasi ini berjumlah sekitar 100 kepala keluarga, 40 kepala keluarga diantaranya merupakan keluarga yang beragama Katolik dan 60 kepala keluarga yang lain beragama Islam.

Setelah hidup di Kalimantan kurang lebih satu tahun dan selama itupun mereka tidak memiliki tempat untuk sembahyang (gereja), akhirnya keluarga Katolik inipun inisiatif untuk setiap hari minggu sembahyang di salah satu gedung yang mereka bangun bersama di salah satu sudut kampung. Melihat hal itu jemaat dari Gereja Kristen Indonesia pun meminta untuk bergabung bersama umat Katolik untuk ibadah bersama, dan pada akhirnya mereka pun sepakat untuk ibadah bersama di gedung yang dikerjakan secara gotong royong.

Waktu terus berjalan dan sampai pada tahun 2000 umat Katolik berinisiatif untuk pergi ke Pemerintah Agama untuk mengajukan proposal guna mendirikan sebuah gedung gereja Katolik. Pada akhirnya proposal itupun ditanggapi oleh pihak pemerintah dengan jumlah dana 30 juta rupiah untuk pembangunan gedung gereja dan 30 juta untuk gedung masjid di Desa Wonosari. Setelah mendapatkan dana dari pemerintah umat Katolik mulai membangun gedung gereja di lahan yang juga merupakan sudah disiapkan oleh pemerintah jadi masing-masing sudah mendapatkan bantuan berupa lahan kosong satu hektar untuk gedung dan dua hektar untuk lahan tanaman jika gereja bersedia untuk berkebun.

Berdasarkan sejarah gereja Santo Petrus SP. 7 Kota Bangun berdiri pada tahun 2000 hingga saat ini dan gedung yang dari awal pembangunan pun masih digunakan sampai hari ini. Secara kapasitas daya tampung umat memang saat ini tidak cukup lagi untuk jumlah umat yang ada di Desa Wonosari sehingga ketua umat bapak Karolus beserta jajaran kepengurusan masih dalam tahap usaha untuk mengajukan lagi berbagai proposal baik ke pemerintah setempat maupun ke Paroki Tenggarong.

0 Response to "Sejarah Singkat Gereja Katolik Stasi Santo Petrus SP. 7 Kota Bangun"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel