MODUL KATEKESE SEKAMI | Pertemuan Kedua
Pertemuan 2: Menerima & Menjadi Sahabat Yesus
(Lukas 4:21-30)
Tujuan
1) Menyadari bahwa menerima dan menjadi sahabat Yesus berarti harus mengikuti perintah-Nya.
2) Mengungkapkan sikap-sikap yang menunjukkan menerima dan menjadi sahabat Yesus.
Gagasan Dasar
Dalam kehidupan kita sehari-hari sering kali kita merasa ditolak atau tidak diterima oleh teman, saudara, dan lingkungan sekitar kita. Rasa ditolak atau tidak diterima ini tentu sangat menyakitkan. Perasaan ditolak terjadi karena kita sering menutup diri kita untuk lingkungan sekitar kita. Kita merasa mampu untuk melakukan segala sesuatu sendiri saja, tanpa kita sadari bahwa se-sungguhnya kita sangat membutuhkan bantuan dari orang lain yang ada di sekitar kita. Bacaan pada hari ini juga mau mengajarkan kepada kita bagaimana Yesus ditolak oleh orang-orang sekampung-Nya yakni orang Nazaret. Menolak Yesus berarti tidak mengikuti ajaran dan perintah-Nya. Sedangkan menerima Yesus berarti menjalankan perintah-Nya.
Sarana
1) Alkitab Deuterokanonika
2) Buku pegangan pendamping: Kamulah Sahabatku
3) Buku nyanyian Anak Temu Minggu: “Hatiku penuh Nyanyian”
4) Permainan “Tali Berantai”
5) 20 tali rapiah panjang 1 meter
Langkah-Langkah Kegiatan
A. Pembuka
Lagu Pembuka
“Dalam Yesus Kita Bersaudara”
a. Dalam Yesus kita bersaudara, 3x
Sekarang dan selamanya
Dalam Yesus kita bersaudara
b. Dalam Yesus Saling melayani, 3x
Sekarang dan selamanya
Dalam Yesus saling melayani
c. Dalam Yesus saling mengampuni, 3x
Sekarang dan selamanya
Dalam Yesus saling mengampuni
Dalam Yesus Saling mengasihi, 3x
Sekarang dan selamanya
Dalam Yesus saling mengasihi
Tanda Salib dan Salam
Jari jempol, jari telunjuk, jari tengah di tengah, Jari manis pakai cincin jari kelingking ku sayang. Ku berhitung satu, dua, tiga, empat, dan lima. Kunci tangan tutup mata mari kita berdoa. Dalam nama Bapa, dalam nama Putra, dan dalam Roh Kudus. Amin…..a….min
Doa Pembuka
Tuhan yang baik hati, kembali kami anak-anak-Mu berkumpul ditempat ini untuk melanjutkan kegiatan kami yaitu memuji dan memuliakan nama-Mu. Kami berterimakasih atas semua anugerah yang Engkau berikan kepada kami semua yang kami rasakan pada saat ini. Semoga kami semua anak-anak-Mu selalu menerima siapa saja untuk menjadi sahabat kami yang dapat mewujudkan perintah-perintah-Mu dalam kehidupan kami, dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amin...
Pengantar/Sharing Misioner
Pendamping menyampaikan Gagasan Dasar dari Pertemuan II. Sesudah itu, Fasilitator menyampaikan kata pengantar berikut ini untuk memberikan penjelasan tentang apa yang hendak dicapai dalam pertemuan kedua ini.
B. Pendalaman Materi
Permainan: “Tali Berantai”
Pendamping meminta anak-anak membentuk kelompok, lalu berbaris berdasarkan kelompok dan bergandengan tangan seperti rantai, kemudian men-jalankan tali dari ujung kiri sampai ujung kanan, kelompok yang cepat menyelesaikannya dialah pe-menangnya. Permainan ini menunjukkan bagaimana kelompok bekerjasama sebagai sahabat.
Sesudah permainan usai, pendamping bertanya:
1. Bagaimana perasaan kelompok ketika tidak bekerja sama?
2. Apakah melalui permainan ini kalian merasakan persahabatan?
3. Apakah kamu menerima saat temanmu melakukan kesalahan?
Bacaan Lukas 4:21-30
Pendamping menunjuk beberapa orang anak untuk maju ke depan membacakan teks kita suci secara bergantian.
Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya." Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: “Bukankah Ia ini anak Yusuf?” Maka berkatalah Ia kepada mereka: "Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum!" Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, se-sungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu." Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Pendalaman Alkitab
Sabda Tuhan didalami dengan pertanyaan-pertanyaan berikut sebagai penuntun:
a) Sikap dan tindakan apa yang menandakan menolak Yesus?
b) Bagaimana sikap dan tindakan yang menerima Yesus?
c) Apa yang harus kita lakukan untuk menerima dan menjadi sahabat Yesus?
Penegasan
Orang Nazareth yaitu orang-orang sekampung-Nya menolak Yesus. Menolak Yesus tidak menuruti ajaran perintah-Nya. Sikap malas, tidak mau berdoa, tidak mengindahkan nasihat orang tua dan guru, dan sebagainya adalah sikap dan tindakan yang menandakan menolak Yesus. Menerima Yesus berarti mau menjadi sahabat-Nya dan menuruti ajaran yang di-perintahkan-Nya. Kita bisa menerima dan mau menjadi sahabat Yesus haru dengan tindakan dan sikap kita, misalnya: tekun dan rajin belajar, berdoa, membantu orang lain, membantu orang tua, dan sebagainya.
C. Pernyataan Iman
Mengungkapkan Iman Kepercayaan (Syahadat Para Rasul)
Aku percaya akan Allah,
Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit
dan Bumi Dan akan Yesus Kristus, Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita,
Yang dikandung dari Roh Kudus, di-lahirkan oleh perawan Maria. Yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan wafat dan di-makamkan, yang turun ke tempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati, yang naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah bapa yang Mahakuasa. Dari situ ia akan datang mengadili orang hidup dan mati.
Aku percaya akan Roh Kudus,
Gereja katolik yang Kudus,
Persekutuan para kudus,
Pengampunan Dosa,
Kebangkitan badan,
Kehidupan kekal. Amin.
Doa Permohonan
Pendamping meminta beberapa orang anak maju ke depan untuk menyampaikan doa permohonan dengan wujud sebagai berikut:
Bapa yang baik, sembuhkanlah sahabat-sahabat kami yang dalam keadaan sakit, kuatkanlah mereka, agar dapat ber-kumpul dan bersukacita kembali dengan kami. Marilah kita mohon..
2). Bagi sahabat-sahabat kita yang telantar:
Bapa, lindungilah sahabat-sahabat kami yang sedang telantar, dan pertemukanlah sahabat kami yang sedang telantar dengan orang tua mereka. Semoga mereka selalu kuat untuk menjalani hari-hari mereka. Marilah kita mohon...
3). Bagi kedua orang tua kita:
Bapa yang baik, lindungilah orang tua kami agar mereka selalu setia untuk mendampingi kehidupan kami. Marilah kita mohon..
4). Bagi kita semua yang hadir di sini:
Bapa yang baik hati, berkatilah kami agar kami mampu menerima dan mau menjadi sahabat-Mu dengan segenap hati kami. Marilah kita mohon...
Doa Bapa Kami
Bapa kami yang ada di surga, di-muliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu, di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami, dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin.
D. Tindakan/Actio
Niat Hari ini:
a. Mengunjungi teman yang sedang sakit.
b. Mengajak sahabat-sahabat berkumul untuk bernyanyi.
c. Bantu teman yang dalam kesusahan.
E. Penutup
Perutusan
Pertemuan kedua ini peserta diminta untuk menulis/membuat daftar nama sahabat yang paling baik 5 orang, dan sahabat yang dijauhi atau dimusuhi 5 orang. Kemudian mendoakan mereka.
Tanda Salib
Jari jempol, jari telunjuk, jari tengah di tengah, Jari manis pakai cincin jari kelingking ku sayang. Ku berhitung satu, dua, tiga, empat, dan lima Kunci tangan tutup mata mari kita berdoa Dalam nama Bapa, dalam nama Putra, dan dalam Roh Kudus. Amin. Amin…..a….min
Doa Penutup
Ya Yesus, bantulah kami agar mampu menjadi anak yang sungguh-sungguh menerima Engkau dan mau menjadi sahabat-Mu di dalam seluruh sikap dan tindakan kami. Sebab Engkaulah pengantaraan kami kini dan sepanjang segala masa. Amin..
Lagu Penutup
“Jangan Lelah”
Jangan lelah bekerja di ladangnya Tuhan
Roh Kudus yang b’ri kekuatan
Yang mengajar dan menopang
Tiada lelah bekerja bersama-Mu Tuhan
Yang selalu mencukupkan
Akan segalanya
Ratakan tanah bergelombang
Timbun lah tanah yang berlubang
Menjadi siap dibangun di atas dasar iman
0 Response to "MODUL KATEKESE SEKAMI | Pertemuan Kedua"
Post a Comment